Kota Pontianak
Rabu, 27 Januari 2010
Pontianak merupakan ibukota propinsi Kalimantan Barat yang dilintasi tepat oleh garis Khatulistiwa. Kota ini merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Kalimantan Barat. Di kota inilah terletak bandara Supadio dan pelabuhan laut Dwikora, yang mana setiap pendatang yang datang melalui jalur laut dan udara untuk ke kota kecil lainnya di KalBar pasti harus melewati kota ini sebagai tempat transit.
Selain dilalui oleh garis Equator, kota Pontianak juga dilalui oleh dua sungai yang bertemu di dekat Kraton Kesultanan Pontianak. Kedua sungai ini bernama Sungai Landak dan Sungai Kapuas. Sungai Kapuas merupakan sungai yang terpanjang di Indonesia, dengan panjang sekitar 800 km. Di sepanjang tepi sungai Kapuas dan Landak yang melintasi kota Pontianak ini dapat kita lihat pemandangan yang sangat menarik. Rumah-rumah penduduk yang berada di tepi sungai ini kalau kita telusuri kalau berjalan kaki akan sangat membuat rasa penasaran kita timbul. Rumah berdiri di atas tiang-tiang kayu jenis meranti yang tidak akan lapuk dimakan oleh air. Dan jembatan yang digunakan untuk menghubungkan tiap rumah yang berada di tepi air ini juga terbuat dari jenis bahan yang sama. Sebenarnya banyak rumah yang berada di tepi sungai ini yang berusia lebih dari seratus tahun, akan tetapi karena tidak terurus dan kurangnya perhatian dari pemilik serta pemerintah untuk melestarikannya mengakibatkan rumah ini banyak yang rusak berat atau malah roboh.
Kota Pontianak secara etnis di dominasi oleh suku Melayu, Tionghoa dan Daya'. Selebihnya aneka macam etnis lainnya seperti Jawa, Sunda, Madura, Batak dsb. Sedangkan bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari ialah bahasa Indonesia, Melayu dan Tiochiu. Untuk jenis bahasa etnis yang lainnya cenderung hanya dipakai dalam komunitas mereka saja atau di rumah.
Kota yang berpenduduk sekitar 600.000 jiwa ini berdiri pada tanggal 23 Januari 1771. Pendirinya ialah Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang merupakan raja pertama dari Kesultanan Pontianak.
Ada suatu kejadian alam yang sangat menarik di Pontianak ini yang terjadi dua kali dalam setahun yang itu dimana pada tepat jam 12 siang orang yang berdiri tepat di garis Equator tidak akan memiliki bayangan. Hal ini terjadi karena matahari tepat berada di atas orang tsb. So amazing event !!! Jadi penduduk Pontianak bolehlah menyombongkan diri sebagai orang yang tidak memiliki bayangan pada saat tersebut seperti Casper, hehehehehehe. Peristiwa ini terjadi pada bulan Maret dan September setiap tahunnya. (MWB)
0 comments:
Posting Komentar