Rujak van Singkawang
Jumat, 05 Februari 2010
Kalau bicara mengenai makanan, Singkawang bisa dikatakan merupakan surga bagi The Rakuser atawa orang yang hobi makan. Mungkin ini dikarenakan warganya senang makan. Kalau kita berkunjung ke rumah tetangga atau teman, salah satu pertanyaan yang diajukan bisa pastikan: " Sudah makan belum?". Jenis makanan yang dapat ditemukan di kota ini bisa yang berupa makan berat atau ringan. Berat maksudnya makanan sebagai menu utama sehari-hari, sedangkan yang ringan seperti bubur gunting, rujak, kembang tahu dsbnya.
Salah satu jenis makanan yang akan kita bahas kali ini ialah rujak khas Singkawang. Rujak ini berbeda dengan rujak Cinggur atau rujak tumbuk atau rujak yang biasa ditemukan di kota-kota lain di pulau Jawa. Bahan dasar mungkin sama akan tetapi ada sedikit perlakuan yang berbeda dengan bumbunya dan cara meraciknya. Bahan dasarnya berupa bengkuang, nenas, timun, petis, kacang tanah yang disangrai, cabe, garam, udang ebi dan sedikit air yang sudah matang.
Cara membuat rujak ini cepat dan mudah banget. Apalagi waktu menghabiskannya .... hehehehehe !!! Buah yang kita beli dikupas habis dan dipotong kecil dan tipis. Ambil ulekan untuk membuat bumbu sambelnya. Ulek dulu sampai halus kacang tanah yang sudah disangrai, setelah itu masukkan petis sesuai selera ( biasanya petis hampir sama banyak dengan kacangnya ) campurkan sampai rata. Berikan sedikit air matang biar tidak mengumpal. Tambahkan cabe rawit dan garam sesuai selera dan ulek sampai halus. Kalau sudah selesai proses pembuatan bumbunya campurkan potongan buah yang telah disediakan sebelumnya terus dicampurkan hingga sampai merata bumbunya. Setelah selesai sajikan dengan memakai piring dan di atasnya taburkan gilingan udang ebi. Kegiatan selanjutnya tinggal nyam ..... nyam .......... nyammmmmmm, hehehehe. :) Membuatnya sekitar 1 jam menghabiskan paling 15 menit. Dasar The Rakuser ... hiks .... hiks ....hiks. (MWB)
3 comments:
hmm.. rujak singkawang..
nyam,,nyam,,,
jadi ngiler..
=)
kalo pulang musti beli ni..
hehe..
btw.. bagus juga blog om..
ditunggu info lainnya..
Betul kata mr.Mak, pada dasarnya orang Singkawang termasuk The Rakuser. Dengan dasar demikianlah baru bisa tercipta aneka kuliner yg patut kita banggakan dan rasakan/konsumsi.
Bagi perantau spt saya, masih ada hal yg kurang bilamana saya telah menginjakkan kaki ke kampung halaman tanpa "hunting" kuliner yg dasyat, rujak salah satunya.
Arghhh mr.Mak membuat saya jadi rindu akan kampung halaman hahahhhah. Btw tenkyu atas postingan anda.
@ Lunce
nanti akan kita cari lokasi penghasil rujak yang mantaaaaaaaafff. Sabar dikit ya, ini kalo ndak bisa banyak sabarnya. heheheehehe
Posting Komentar