My Holiday guide you to see the beauty of the West Borneo
Tampilkan postingan dengan label singgkawang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label singgkawang. Tampilkan semua postingan

Rumah Panjang Adat Dayak / Ensaid Panjang / Betang

Selasa, 29 Juni 2010

Rumah Panjang / Betang / Ensaid Panjang merupakan rumah adat Dayak yang masih dihuni oleh sekitar 30 kepala keluarga. Suasana pedesaan yang asri dan kesan tradisional masih kuat terlihat serta terasa di sini. Produk sambilan yang dihasilkan  oleh para ibu rumah tangga yang tinggal di betang ini ialah tenun ikat yang masih dikerjakan secara manual dengan alat tenun tradisional dan menggunakan bahan-bahan pewarna  alami.
Tenun ikat ini dibuat setelah para ibu pulang dari berladang atau di waktu malam hari. Sepintas tenun ikat tradisional Dayak Sintang  tampak seperti tenun ikat tradisional Dayak Iban yang berasal dari Kapuas Hulu. Jika diperhatikan secara lebih teliti baru akan tampak perbedaannya dari segi warna dan motif. Untuk tenun ikat tradisional Dayak Iban lebih didominasi oleh warna hitam dengan corak yang lebih figuratif.
Rumah betang ini dapat dikunjungi dengan menggunakan transportasi darat dengan jarak sejauh 50 km dari kota Sintang.

Read more...

Rujak van Singkawang

Jumat, 05 Februari 2010

Kalau bicara mengenai makanan, Singkawang bisa dikatakan merupakan surga bagi The Rakuser atawa orang yang hobi makan. Mungkin ini dikarenakan warganya senang makan. Kalau kita berkunjung ke rumah tetangga atau teman, salah satu pertanyaan yang diajukan bisa pastikan: " Sudah makan belum?". Jenis makanan yang dapat ditemukan di kota ini bisa yang berupa makan berat atau ringan. Berat maksudnya makanan sebagai menu utama sehari-hari, sedangkan yang ringan seperti bubur gunting, rujak, kembang tahu dsbnya.
Salah satu jenis makanan yang akan kita bahas kali ini ialah rujak khas Singkawang. Rujak ini berbeda dengan rujak Cinggur atau rujak tumbuk atau rujak yang biasa ditemukan di kota-kota lain di pulau Jawa. Bahan dasar mungkin sama akan tetapi ada sedikit perlakuan yang berbeda dengan bumbunya dan cara meraciknya. Bahan dasarnya berupa bengkuang, nenas, timun, petis, kacang tanah yang disangrai, cabe, garam, udang ebi  dan sedikit air yang sudah matang.

Cara membuat rujak ini cepat dan mudah banget. Apalagi waktu menghabiskannya .... hehehehehe !!! Buah yang kita beli dikupas habis dan dipotong kecil dan tipis. Ambil ulekan untuk membuat bumbu sambelnya. Ulek dulu sampai halus kacang tanah yang sudah disangrai, setelah itu masukkan petis sesuai selera ( biasanya petis hampir sama banyak dengan kacangnya ) campurkan sampai rata. Berikan sedikit air matang biar tidak mengumpal. Tambahkan cabe rawit dan garam sesuai selera dan ulek sampai halus. Kalau sudah selesai proses pembuatan bumbunya campurkan potongan buah yang telah disediakan sebelumnya terus dicampurkan hingga sampai merata bumbunya. Setelah selesai sajikan dengan memakai piring dan di atasnya taburkan gilingan udang ebi. Kegiatan selanjutnya tinggal nyam ..... nyam .......... nyammmmmmm, hehehehe. :) Membuatnya sekitar 1 jam menghabiskan paling 15 menit. Dasar The Rakuser ...  hiks .... hiks ....hiks. (MWB)


Read more...

Labels

anggrek hitam (1) Antu gergasi (1) bakpao (1) bakul (1) bambu (1) baning. Nephentes (2) barongsai (3) baronsai (1) batik (2) batik Tidayu (2) bawang putih (1) Bengkayang (1) bengkuang (1) beras ketan (1) betang (1) Bidayuh (1) bika (1) bokor (1) Borneo (1) buah golau (1) bubur (1) bubur gunting (1) bukit kelam (1) cakkue (1) cap go meh (2) cerita dayak (1) cerita rakyat (1) Cucur (1) cuisine (1) daging babi (2) daun pandan (1) daun pisang (1) Dayak (14) Dayak Jangkang (1) dayak mualang (1) Dayak Ngaju (1) Dayak pesaguan (1) Dewi Kwan Im (1) doa bapa kami (1) dwikora (1) ensaid panjang (1) es jeruk nipis (1) Festival (1) garam (1) gima (1) giring-giring (1) gula merah (4) gula pasir (2) gunung (2) ham pan (1) handcraft (12) hukum adat (2) hutan (2) Iban (1) ibanik (1) ikan (1) imlek (1) Jubata (1) juhi (1) kacang tanah (1) kain (2) Kalbar (10) Kalimantan Barat (33) kanayat'n (1) kantong semar (1) kantong semarm sintang (3) kapuas (2) katak (1) kayau (1) kelenteng (1) kelepon (1) kendayan (1) kerajinan tangan (8) keranjang (1) ketan (1) ketapang (1) ketupat (1) kue (8) kue bongko (1) kue dadar gulung (1) kue getuk ubi (1) kue Hu (1) kue kelepon (2) kue lapis (1) kuetiau (1) kuil (1) kuliner (2) lamang (1) lampion (1) landak (1) laut (1) leluhur (1) lezat (1) lila (1) lotos (1) makanan (4) manik-manik (5) Manisan (2) manuhir (1) Melayu (4) mengayau (1) mietiau (1) muri (1) naga (4) nenas (1) Ngaju (1) Nyobeng (1) Oleh-oleh (2) oncoi (1) our lord prayer (1) Pahuni (1) pakaian adat (5) pandan (1) panggang (1) pangkong (1) pantai (2) parutan kelapa (2) pati nyawa (1) peci (2) Pekong (2) penganan (1) Pengkang (1) petis (1) pewarna makanan (1) pisang goreng (1) Pontianak (4) pulut (1) ragi (1) resort (1) rujak (1) rumah adat Dayak (1) Rumah panjang (1) santan (2) sapek (1) Sekadau (1) serampang (1) singa (1) singgkawang (2) singkap mangkok (1) singkar (1) Singkawang (44) singkop (1) Sintang (3) sola (1) songkok (2) sotong (1) sungai (3) Supadio (1) tael (1) tajau (2) Tampung (1) tape (1) tathung (1) Tatung (2) telur (1) tempayan (2) Temple (2) tengkorak (1) tenun ikat (4) tenun traditional (1) Teping kanji (1) tepung beras (3) tepung beras ketan (1) tepung gandum (1) tepung terigu (1) thiam pan (1) timun (1) tionghoa (4) Toa Pekong (1) traditional (1) tuak (1) Tumpi (1) Tumpik (1) ubi kayu (1) udang (1) upacara (1) vanili (1) vihara (3) wajik (1) wajik ketan (1) wisata (1)

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP