Kue Bakul
Rabu, 24 Februari 2010
Pada setiap tahun menjelang tahun baru Imlek atau tahun baru menurut penanggalan masyarakat Tionghoa, kue ini merupakan sesuatu yang wajib tersedia di dalam setiap rumah warga Tionghoa yang merayakannya. Menurut dongeng yang hidup dalam masyarakat Tionghoa kue ini berfungsi untuk "menyogok" dewa Dapur agar membuat laporan yang baik-baik saja tentang manusia yang hidup di dunia. :o) Oleh sebab itu kue yang dibuat ini rasanya manis dan sedikit lengket.
Kue Bakul ini atau kue Keranjang ( bukan kue Ranjang ya .......... :) ). Cara pembuatannya kalau di Kalimantan Barat masih dilakukan secara tradisional. Kue ini dalam bahasa Tionghoa dialek Hakka / Kek, dinamakan Thiam Pan yang berarti kue yang manis. Bahan dan cara pembuatannya sebenarnya tidak rumit. Karena hanya di buat setahun sekali maka kue ini menjadi sesuatu yang spesial. Kue yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya
Bahan untuk membuat kue ini hanya tepung beras ketan putih dan gula. Untuk gulanya bisa berupa gula merah ataupun gula pasir. Dulu kebanyakan kue ini terbuat dari campuran tepung beras ketan dan gula merah akan tetapi sekarang lebih banyak dari gula pasir. Perbedaan dari hasil akhirnya itu tampak pada warna dan aromanya. Kalau menggunakan gula merah lebih gelap warna dan lebih harum apalagi kalau alasnya dari daun pisang. Sangat harum dan lezat sekaleeeeeeeee !!!
Cara membuatnya sangat mudah campurkan tepung beras ketan dengan gula mempergunakan perbandingan 1:1 dan tambahkan air dingin. Aduk adonan itu seperti membuat kue pada umumnya. Setelah adonan siap maka masukkan ke dalam keranjang atau bakul jika pembuatannya masih ingin seperti tempo doeloe. Sedangkan untuk yang lebih modern menggunakan cetakan yang terbuat dari bahan kaleng dengan alas plastik. Setelah siap maka adonan kue tadi siap untuk dikukus sampai matang yang membutuhkan waktu sekitar 6 - 7 jam lamanya. Selama pengukusan ini air kukusan tidak boleh kering yang dapat mengakibat tidak jadinya kue.
Di Singkawang pada tahun ini warganya membuat kue keranjang raksasa dengan ukuran yang sangat besar sampai memecahkan rekor MURI. Kue keranjangnya memiliki tinggi 99 cm, diameter 288 cm dan bobotnya 8700 kg. Tepung beras ketan Putihnya 4500kg dan gula pasirnya juga 4500 kg. Kue ini dipajang di lapangan olahraga Kridasana yang merupakan pusat perayaan Imlek kota Singkawang. Bagi yang berminat untuk melihatnya dapat berkunjung ke kota Singkawang sebelum tanggal 28 Februari 2010 karena pada tanggal tsb kue akan dipotong-potong dan dibagikan untuk dimakan bersama-sama seluruh masyarakat kota Singkawang. Mantaaaaaaaaaaap euuuuuuuiiiiiiiiiii !!!! (MWB)
Kue Bakul ini atau kue Keranjang ( bukan kue Ranjang ya .......... :) ). Cara pembuatannya kalau di Kalimantan Barat masih dilakukan secara tradisional. Kue ini dalam bahasa Tionghoa dialek Hakka / Kek, dinamakan Thiam Pan yang berarti kue yang manis. Bahan dan cara pembuatannya sebenarnya tidak rumit. Karena hanya di buat setahun sekali maka kue ini menjadi sesuatu yang spesial. Kue yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya
Bahan untuk membuat kue ini hanya tepung beras ketan putih dan gula. Untuk gulanya bisa berupa gula merah ataupun gula pasir. Dulu kebanyakan kue ini terbuat dari campuran tepung beras ketan dan gula merah akan tetapi sekarang lebih banyak dari gula pasir. Perbedaan dari hasil akhirnya itu tampak pada warna dan aromanya. Kalau menggunakan gula merah lebih gelap warna dan lebih harum apalagi kalau alasnya dari daun pisang. Sangat harum dan lezat sekaleeeeeeeee !!!
Cara membuatnya sangat mudah campurkan tepung beras ketan dengan gula mempergunakan perbandingan 1:1 dan tambahkan air dingin. Aduk adonan itu seperti membuat kue pada umumnya. Setelah adonan siap maka masukkan ke dalam keranjang atau bakul jika pembuatannya masih ingin seperti tempo doeloe. Sedangkan untuk yang lebih modern menggunakan cetakan yang terbuat dari bahan kaleng dengan alas plastik. Setelah siap maka adonan kue tadi siap untuk dikukus sampai matang yang membutuhkan waktu sekitar 6 - 7 jam lamanya. Selama pengukusan ini air kukusan tidak boleh kering yang dapat mengakibat tidak jadinya kue.
Di Singkawang pada tahun ini warganya membuat kue keranjang raksasa dengan ukuran yang sangat besar sampai memecahkan rekor MURI. Kue keranjangnya memiliki tinggi 99 cm, diameter 288 cm dan bobotnya 8700 kg. Tepung beras ketan Putihnya 4500kg dan gula pasirnya juga 4500 kg. Kue ini dipajang di lapangan olahraga Kridasana yang merupakan pusat perayaan Imlek kota Singkawang. Bagi yang berminat untuk melihatnya dapat berkunjung ke kota Singkawang sebelum tanggal 28 Februari 2010 karena pada tanggal tsb kue akan dipotong-potong dan dibagikan untuk dimakan bersama-sama seluruh masyarakat kota Singkawang. Mantaaaaaaaaaaap euuuuuuuiiiiiiiiiii !!!! (MWB)